PANGAN B2SA (BERAGAM, BERGIZI, SEIMBANG DAN AMAN)

Konsumsi pangan yang berkualitas sangat penting untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan tubuh yang sehat, aktif, cerdas dan produktif. Kualitas konsumsi dipengaruhi oleh keragaman jenis pangan yang dikonsumsikan, semakin beragam jenis pangan yang dikonsumsi, semakin mudah tubuh memperoleh berbagai zat gizi lainnya yang bermanfaat bagi kesehatan. Oleh karena itu secara gencar pemerintah melakukan upaya diversifikasi konsumsi pangan. Upaya tersebut dilakukan tidak untuk mengganti beras secara total, tetapi mengubah pola konsumsi pangan masyarakat sehingga masyarakat mengkonsumsi lebih banyak jenis atau ragam pangannya baik untuk jenis pangan sumber karbohidrat, sumber protein, serta sumber vitamin dan mineral, yang menjadikan kualitas gizi lebih baik. 

Kenyataan sampai saat ini, pola konsumsi pangan masyarakat masih menunjukan kecenderungan kurang baragam dari jenis pangan dan keseimbangan gizinya, maka perlu upaya untuk merubah pola pikir masyarakat kearah pola konsumsi pangan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) dengan melibatkan semua pemangku kepentingan.     

Tujuan Umum
Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membudayakan pola konsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA) untuk hidup sehat, aktif, dan produktif, dengan memanfaatkan pangan lokal yang tersedia disekitar, dan mengolahnya menjadi menu yang sehat, bergizi dan disukai masyarakat. 

Tujuan Khusus

1.  Mendorong penerapan konsumsi pangan B2SA dengan memanfaatkan pangan lokal 

2.  Menggali kreatifitas dan inovasi masyarakat dalam mengembangkan dan menciptakan menu beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) berbasis sumber daya lokal dengan menerapkan langsung dalam keluarga dan di lingkungan sekitar 

3.  Meningkatkan pemahaman masyarakat dalam penerapan prinsip B2SA. 

4.  Meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pentingnya konsumsi pangan B2SA. 

5. Memberdayakan masyarakat / kelompok wanita tani di pedesaan/ kelurahan agar mampu secara optimal mengembangkan diversifikasi agar tercipta percepatan  penganekaragaman pangan.   

BATASAN OPERASIONAL

1.  Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan/atau pembuatan makanan dan minuman. 

2. Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat untuk dapat hidup sehat aktif dan produktif secara berkelanjutan. 

3. Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA)  adalah aneka ragam bahan pangan, baik sumber karbohidrat, protein maupun vitamin dan mineral, yang bila dikonsumsi dalam jumlah seimbang dapat memenuhi kecukupan gizi yang dianjurkan dan tidak tercemar bahan berbahaya yang merugikan kesehatan. 

4. Gizi seimbang adalah susunan pangan sehari -  hari yang mengandung zat gizi dalam jumlah dan jenis yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, prilaku hidup bersih dan memantau berat badan normal untuk mencegah masalah gizi. 

5. Menu adalah susunan makanan untuk dikonsumsi baik untuk sekali makan atau beberapa kali waktu makan.                

6. Makanan adalah bahan pangan segar atau yang telah mengalami pengolahan atau pemasakan sehingga siap disajikan.    

BENTUK KEGIATAN 

A. WORKSHOP / SOSIALISASI
Kegiatan Workshop Pangan B2SA Berbasis Pangan Lokal di masa pandemic covid-19 dilaksanakan pada tahun 2021 di Provinsi Sumatera Utara, oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumatera Utara. 

B. DEMONSTRASI
Kegiatan demonstrasi pengolahan pangan B2SA berbasis pangan lokal dilaksanakan pada tahun 2021 di Provinsi Sumatera Utara, oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumatera Utara.          

C. HIBAH/ BANTUAN ALAT PENGOLAHAN MASAK 

1. Pada tahun 2021, dilaksanakan kegiatan Penguatan Modal Usaha Kelompok (PMUK) dan Pengolahan Pangan Lokal dalam bentuk pemberian bantuan / hibah alat pengolahan pangan kepada 7 kab/kota (10 kelompok UMKM) yang mengolah kue basah dan kepada 10 kab/kota (12 kelompok UMKM) yang mengolah keripik. 

2. Pada tahun 2022, dilaksanakan kegiatan Penguatan Modal Usaha Kelompok (PMUK) dan Pengolahan Pangan Lokal dalam bentuk pemberian bantuan / hibah alat pengolahan pangan kepada 7 kab/kota (10 kelompok UMKM) yang mengolah kue basah dan kepada 10 kab/kota (12 kelompok UMKM) yang mengolah keripik. 

3. Pada tahun 2023, dilaksanakan kegiatan Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) dalam bentuk pemberian bantuan / hibah alat pengolahan pangan, yang rencananya akan disalurkan kepada 8 kab/kota (19 kelompok UMKM) yang mengolah kue basah.