Kerusakan akibat penyakit padi sangat berdampak pada penurunan hasil panen disamping itu perubahan iklim global yang berdampak terhadap anomali iklim mendorong perkembangan penyakit yang mengancam keselamatan produksi padi. Akibatnya, keuntungan usaha tani padi menurun karena harus dikurangi dengan biaya pengendalian penyakit yang semakin tinggi dan kualitas produksi padi pun menurun. Sekaitan dengan hal tersebut maka melalui fasilitasi anggaran APBD Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2022, UPT. Pelatihan dan Penyuluhan Pertanian Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura ProvinsiSumatera telah melaksanakan Kegiatan Webinar Pengendalian Penyakit Tanaman Padi. Pada hari Kamis tanggal 31 Maret 2022 , secara virtual. Dengan menghadirkan Narasumber Ir.Anto Nababan M.Si, Widyaiswara Madya pada Kantor UPT. Pelatihan dan Penyuluhan Pertanian Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara.
Dari hasil pelaksanaan pertemuan webinar dimaksud ada beberapa cara pengendalian yang dapat dilakukan antara lain :
A, Penggunaan varitas tahan penyakit.
B, Sanitasi
C, Manipulasi lingkungan (jarak tanam jangan rapat)
D, Bertanam umur muda 10-15 hst
E, Pengairan intermitten, untuk mengatur mikroklimat
F, Waktu pemupukan berimbang disesuaikan kebutuhan tanaman, dengan
menggunakan BWD
G, Pemberian pupuk organik 2 ton/ha, menyehatkan kondisi tanah.
Disamping hal- hal tersebut diatas upaya pemberdayaan petani dalam hal pengamatan, peramalan, khususnya dalam petak sawahnya sendiri dan pengendalian, yang ramah lingkungan.
.