Jagung merupakan salah satu komoditas tanaman palawija utama di Indonesia yang kegunaannya relatif luas, terutama untuk konsumsi manusia dan kebutuhan pakan ternak . Jagung juga merupakan komoditas yang diminta di pasar dunia. Namun demikian, jagung di Indonesia sebagaimana umumnya komoditas pangan lainnya merupakan hasil produksi petani –petani skala kecil. Secara historis, perkembangan produksi jagung di Indonesia cenderung mengalami peningkatan rata-rata sekitar 5.26 % pertahuan untuk tahun 2020 produksi jagung Provinsi Sumatera Utara sebanyak 1.965.444 ton dan rata-rata produksi 61,19 kw/ha. Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu sentra pengembangan produksi jagung di Indonesia namun sumber daya lahan semakin sempit. Secara umum permasalahan yang dihadapi oleh petani jagung adalah terbatasnya permodalan, manajemen usaha dan pemasaran hasil sehingga tidak dapat melakukan usaha dengan baik.Melalui pola kemitraan dengan petani jagung dimana petani diharapkan mau mengikuti Standar Prosedur Operasional (SOP) budidaya jagung yang sudah ditetapkan termasuk saat panen yang tepat.Mengutip pembicara Narasumber Dean Novel meyakini petani mitra sudah sangat merasakan manfaat mengikuti pola kemitraan yang diterapkan PT.DNA dengan menggandeng Bank BNI sebagai penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dengan pola kemitraan yang dijalankan petani mitra mendapatkan sumber pembiayaan input produksi yang digunakan dan bisa berkonsentrasi menjalankan SOP produksi jagung yang baik dan benar (Good Agriculture Practices). Sekaitan dengan hal tersebut maka melalui fasilitasi anggaran APBD Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2021, UPT. Pelatihan dan Penyuluhan Pertanian Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara telah melaksanakan kegiatan Webinar Transformasi Inovasi Pertanian secara virtual (zoom meeting) pada hari Kamis tanggal 04 November 2021 dengan menghadirkan Indah Sulistio Rini,S.TP Koordinator Pemasaran dan Investasi Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian,Dean Novel Direktur Utama PT.DNA dan Mokhamad Suyamto, SP., M.SC Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog. Adapun tema yang diusung pada webinar kali ini adalah“Peningkatan Kerjasama Produksi Dan Kemitraan Pasar Jagung”.
Dalam sambutannya Plt. Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara menyampaikan Provinsi Sumatera Utara sebagai 6 besar daerah produksi tertinggi nasional jagung. Sejalan dengan hal ini Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan telah memberikan peluang luas lahan sebesar 300 ribu hektar untuk pertanaman jagung di Sumatera Utara sejalan dengan hal ini Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura sudah menyurati Dinas Pertanian Kabupaten/Kota untuk mendata kebutuhan dan kesanggupan masing-masing. Adapun sentra jagung di Provinsi Sumatera utara saat ini adalah Kabupaten Karo, Dairi, Langkat,Simalungun, Deli Serdang dan Kabupaten Tapanuli Utara, telah mampu menopang kebutuhan jagung di Sumatera Utara .Berbagai upaya telah dilaksanakan untuk meningkatkan hasil panen jagung dan menstabilkan harga jagung agar stabil dan kondusif dan menguntungkan semua pihak, perlu adanya kerjasama yang baik dimana peran petani sebagai produsen dan pemerintah sebagai pengambil kebijakan dan begitu juga dengan industri pakan sebagai konsumen terbesar.Sehingga dengan adanya harga yang stabil dan pola kerjasama kemitraan diharapkan petani jagung khususnya di Sumatera Utara bersemangat untuk untuk menanami lahannya.Untuk itulah diharapkan dengan kegiatan webinar ini dapat berfungsi sebagai media komunikasi dan jembatan bagi masyarakat untuk mengetahui dan mendapatkan segala bentuk informasi dibidang pertanian khususnya petani jagung.
Peserta webinar berasal dari Lembaga/Dinas yang membidangi pertanian, akademisi, penyuluh Kabupaten /Kota se Provinsi Sumatera Utara serta peserta dari Provinsi lainnya. Untuk dapat melihat kembali acara webinar Peningkatan Kerjasama Produksi dan Kemitraan Pasar Jagung maka dapat dilihat melalui link youtube sebagai berikut:
.