Saat ini, Pengendalian menggunakan pestisida kimiawi menjadi hal yang praktis bagi petani, namun residu pestisida yang tertinggal ditanaman tidak baik bagi kesehatan manusia. Oleh karena itu pengendalian menggunakan Agens Pengendali Hayati (APH), sangat direkomendasi sebagai pengendalian yang ramah lingkungan, efektif dan efisien.
Laboratorim Pengamat Hama dan Penyakit Tanjung Morawa, UPT. Perlindungan TPH telah melakukan gerakan pengendalian OPT cabai menggunakan agens hayati di Kelompok Tani Gelora Tani, Desa Sidodadi Ramonia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang.
Adapun agens hayati yang digunakan Trichoderma dan Paenibacillus polymyca. Agens hayati digunakan untuk mengendalikan penyakit dengan menghambat perkembangan patogen yang disebabkan oleh jamur dan bakteri. Sedangan penggunaan likat kuning dimanfaatkan untuk perangkap serangga OPT pada tanaman cabai.
Dalam pengendalian ini petugas yang hadir POPT-PHP, Ka. Lab. Tj. Morawa dan staff, Ka. UPTD, PPL. Dengan luas areal yang dikendalikan seluas 2 ha pada umur tanaman 35-40 hst, varietas Lokal.
Pengendalian hayati mempunyai banyak kelebihan disamping ramah lingkungan yaitu Tingkat keberhasilan pengendalian OPT yang tinggi dengan biaya yang rendah dalam periode waktu yang lama, Pengendalian hayati tidak berpengaruh negatif terhadap manusia dan lingkungan.
Pengendalian menggunakan agens hayati sangat minim untuk di lakukan oleh petani mereka dikarenakan sudah dimanjakan dengan yang serba instan, yaitu menggunakan pestisida yang lama kelamaan akan berdampak pada kesehatan kesuburan tanahnya. Tetapi dengan adanya gerakan pengendalian ini diharapkan dapat dijadikan stimulan atau rangsangan untuk mengubah pola pikir bagi petani agar dapat melakukannya dan beralih ke penggunan agens hayati pada lahan pertanamannya.
Kepala Dinas TPH Ir. Dahler, M.MA mengajak kepada semua petani agar dalam pengendalian OPT menggunakan bahan yang ramah lingkungan seperti penggunaan Agen Hayati, Pestisida Nabati. Dahler menambahkan penggunaan pestisida kimia diperbolehkan tetapi hal ini sebagai Alternatif terakhir.
Dinas TPH Provinsi Sumatera Utara, melalui UPT. Perlindungan TPH sangat mendukung pengendalian dengan menggunakan agens hayati ini. Dalam hal ini UPT. PTPH siap memberikan bimbingan teknis kepada petugas lapang, petani maupun pelaku tani serta di Laboratoriun PHP akan terus mengembangkan dan memperbanyak agens hayati agar selalu tersedia.
Laboratorium Agens Hayati Tanjung Morawa saat ini telah memperbanyak Agens Hayati jenis Trichoderma, paenibacillus, pseudomonas, beauveria dan Metharizium.